Tuesday, September 27, 2016

Peranan Wahyu Dalam Membentuk Generasi Alaf Baru




SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN DALAM ISLAM (DUA 2012)
PENGAJIAN AM
TAJUK:
Peranan Wahyu Dalam Membentuk Generasi Alaf Baru

PROGRAM : DNS
SESI : DISEMBER
JABATAN : JTMK

Ustaz Abdul Ghani Bin Jusoh

NAMA
MATRIX
NIK AYESHA NADHIRA BT NIK MOHAMMED AINUL AZLAN
12DNS15F2018
NUR FAZLIN HAZWANI BT HASSAN
12DNS15F2002
NUR AIMAN AFIQAH BT AHMAD
12DNS15F2001

Penghargaan

Bismillahirahmanirahim..

Alhamdullilah, bersyukur ke atas ilahi dengan limpah rahmat serta nikmat masa, nyawa tenaga yang dianugerahkan kepada kami dapat juga kami menyiapkan tugasan E-folio yang bertajuk Peranan Wahyu Dalam Membentuk Generasi Alaf Baru ini dengan jayanya.

Pertamanya, kami ingin  ucapakan  penghargaan ini kepada pensyarah tercinta kami, Ustaz Abdul Ghani Bin Jusoh kerana dengan tunjuk ajar serta bimbingan daripadanya membuka ruang untuk kami menyiapkan tugasan ini.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada ibu bapa kami yang memberi kami pemudahcara untuk menyiapkan kerja kursus  ini. Mereka telah  memberikan kami segala kemudahan dan sokongan moral yang tidak terhingga sampai kami berjaya menghabiskan tugasan ini.

Ucapan penghargaan ini juga kami tujukan kepada rakan-rakan yang banyak memberi sokongan dalam menyiapkan E-folio. Mereka membantu kami dengan menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan kepada mereka.

Akhir skali, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang terlibat secara lansung atau sebaliknya dalam pembikinan kerja kursus ini.Terima kasih.









Pengenalan


Addinu ‘aqlun la dinna liman la ‘aqla lahu “Agama adalah akal, tidak ada agama bagi mereka yang tidak mempunyai akal.” “Sesungguhnya akal tidak bertentangan dengan wahyu, dengan akal wahyu dapat berfungsi menjawab persoalan-persoalan yang ada, kerana itu dengan akal runang ijtihad akan semakin berkembang.” (Ibnu Rushd) “Aku berpikir maka aku ada
Setelah Nabi menerima wahyu yang pertama, wahyu-wahyu yang lain diturunkan secara berperingkat dalam rangkaian ayat yang mampu menjawab pelbagai masalah yang timbul dan juga dolak dalih musyrikin mekkah. Disini peranan wahyu begitu penting sebagai petunjuk hidup manusia, wahyu tidak akan berfungsi jika tidak digunakan dengan akal yang waras, wahyu turun untuk disampaikan kepada mereka yang berakal,maka dengan itu wahyu berfungsi secara benar, membezakan hak dan batil menunjukan cara hidup yang sebenar ,sebagai petunjuk kepada akal.
Oleh itu, akan akan dapat menerima penerapan wahyu dengan sempurna. Wahyu dan akal mempunyai peranan penting sebagai petunjuk hidup manusia, bukan saja sekadar ritual keagamaan semata-mata, akan tetapi fungsi wahyu dan akal dapat digunakan lebih jauh daripada itu. Dengan wahyu dan akal kita berharap peranan agama akan semakin terasa mendamaikan, jauh dari tindakan kekerasan dan keganasan, kerana kita yakin bahawa mereka yang melakukan kekerasas dan melampau-lampau tidak memahami fungsi wahyu dan akal secara benar dan jelas.
Disini peranan wahyu begitu penting sebagai petunjuk hidup manusia, wahyu sama sekali tidak akan pernah berfungsi jika tidak digunakan dengan akal sehat, wahyu turun untuk disampaikan kepada mereka yang berakal, sehingga dengan adanya wahyu akal berfungsi secara benar, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, wahyu sebagai petunjuk akal, sebaliknya akal sebagai interpretasi penerapan wahyu secara benar.
Wahyu dan akal mempunyai peranan penting sebagai petunjuk hidup manusia, bukan saja sebatas ritual keagamaan semata, akan tetapi fungsi wahyu dan akal dapat digunakan lebih jauh dari sekedar itu. Dengan wahyu dan akal kita berharap peranan agama akan semakin terasa menyejukan, jauh dari tindakan kekerasan, karena kita yakini mereka yang melakukan tindak kekerasan sejatinya tidak memahami fungsi wahyu dan akal secara benar.


ISI-ISI

PENGERTIAN WAHYU




Pengertian wahyu dari segi bahasa isyarat, ilham, nasihat,bimbingan, panduan atau petunjuk yang disampaikan ke dalam hati manusia. Istilah syarak kalam Allah yang disampaikan kepada para nabi dan rasul melalui malaikat Jibril mengenai syarat dan hukum Nya sebagai bimbingan kepada manusia.

PERANAN WAHYU:
Peranan wahyu memimpin manusia ke jalan yang benar melalui risalah Islam menyuruh manusia melaksanakan syariat Allah mendidik manusia kepada akhlak manusia membetulkan akidah manusia yang telah rosak







CIRI-CIRI WAHYU




Sebagai agama islam wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berkembang secara revolusi, diwahyukan Tuhan.
Jika agama-agama lain namanya ada setelah pembawa ajarannya telah tiada, maka nama Islam sudah ada sejak awal kelahirannya. Allah swt. sendiri yang memberikan nama untuk agama Islam ini, seperti dalam QS. Ali Imran ayat 19 yang artinya:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.”
Ini merupakan salah satu keistimewaan dan sekaligus tanda bahwa Islam adalah satu-satunya agama wahyu yang diredhai Allah untuk umat-Nya. Mengenai Islam berkembang secara revolusioner, dapat dilihat dari segi pembawa ajaran Islam (Nabi dan Rasul). Islam merupakan agama semua Nabi dan Rasul beserta pengikut-pengikut mereka. Hal ini telah dijelaskan dalam firman-firman Allah, sebagai berikut:

a.    Islam sebagai agama Nabi Ibrahim dan anak cucunya:

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau (Muslim) dan jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau (Muslim). (QS. Al-Baqarah: 128).



b.    Islam sebagai agama Nabi Musa dan pengikutnya:

     “Berkata Musa: Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar Muslim.”(QS. Yunus: 84).

c.    Islam adalah agama Nabi-nabi Bani Israil:

“Sesunguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah (Muslim),” (QS. Al-Maidah: 44).

d.    Islam adalah agama Nabi Muhammad saw:

“Katakanlah wahai Muhammad: sesungguhnya sembahyangku dan ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan yang demikian saja aku diperintahkan dan aku adalah orang yang pertama kali berislam.” (QS. Al-An’am: 162-163)

2. Disampaikan melalui utusan Tuhan.

Telah jelas bahwa agama Islam itu adalah agama wahyu samawi yang disampaikan kepada umat manusia dari Allah swt. melalui para Nabi dan Rasul sepanjang sejarah Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.

3. Ajaran ketuhanannya Monoteisme Mutlak (tauhid).

Islam mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, hal ini tertuang dalam lafadz syahadat yang merupakan salah satu rukun Islam.

4.  Memiliki kitab suci (berupa wahyu) yang bersih dari dari campur tangan manusia.

Kitab suci umat Islam adalah al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. seperti yang telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. An-Najm ayat 3-4 : “Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Ini menjadi bukti bahwa kitab suci (al-Qur’an) diturunkan bersih dari campur tangan manusia, termasuk nabi yang menerimanya sendiri. Jadi wahyu (kitab suci) ini benar-benar murni bersumber dari Allah swt.


5. Ajaran prinsipnya tetap (ajaran tauhid dari waktu ke waktu).

Segala macam bentuk ajaran dalam Islam merupakan bentuk konsekuensi tauhid. Seperti masalah ibadah, yang merupakan realisasi dari ketauhidan seseorang. Orang yang menyatakan bahwa Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta adalah Allah, konsekuensinya ia harus beibadah hanya kepada Allah.




Pandangan Wahyu Melaui Al quran

Sesungguhnya ia (al-Quran) diturunkan oleh Tuhan Pengatur semesta alam. Dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) pada hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (QS. asy-Syu’ara:192-194).


Dalam ayat lainnya, al-Quran menjelaskan, Katakan siapa yang bermusuhan terhadap Jibril, sesungguhnya dia menurunkannya pada hatimu dengan izin Allah, membenarkan kitab-kitab sebelumnya sebagai petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman (QS. al-Baqarah:97).



CARA-CARA PENURUNAN WAHYU


 
PertamaMelalui Mimpi.

Wahyu Allah ta’ala turun kepada Nabi saw melalui mimpi. Mimpi yang benar (ru’ya shadiqah). Dengan tiba-tiba dalam tidur Nabi saw, beliau bermimpi secara mendadak. Dan, mimpi itu benar adanya. Mengenai wahyu disampaikan melalui mimpi. Pernah juga dialami oleh Nabi Ibrahim as. Ketika Nabi Ibrahim as menerima perintah untuk menyembelih Nabi Isma`il as. Biasanya wahyu yang turun melalui mimpi mengandung perintah.

KeduaLangsung Masuk Ke Dalam Hati.

Wahyu Allah swt langsung masuk ke dalam hati Nabi saw. Nabi saw bersabda, “Roh kudus [malaikat Jibril] memasukkan pengertian ke dalam lubuk hatiku. Bahawa, seorang manusia tidak akan mati sebelum ia menerima semua yang telah ditetapkan baginya. Kerana itu hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan carilah rezeki dengan jalan yang baik. Janganlah sesekali kelambatan datangnya rezeki membuat engkau mencarinya dengan jalan maksiat [derhaka terhadap Allah]. Apa yang ada pada Allah hanya dapat diperoleh dengan cara berbakti dan taat kepada-Nya.” (Siratul Musthafa Shallallahu ‘alaihi wa sallama, 2008).

KetigaMalaikat datang kepada Nabi saw sebagai seorang lelaki.

Malaikat yang menyampaikan wahyu Allah ta’ala ini menyerupai seorang lelaki dan tidak ada bezanya dengan seorang manusia. Sehingga Nabi saw sendiri sering terkecoh. Adakalanya para sahabat ikut melihatnya. Tetapi, para sahabat tidak tahu jika orang yang baru ditemui itu seorang malaikat. Yang pernah terjadi malaikat yang menyerupai lelaki tersebut sangat rupawan. Ketika itu banyak yang menggambarkan kebagusannya menyerupai Dahyah al-Kalby. Sampai-sampai terdapat catatan sejarah. Apabila Dahyah memasuki Kota Madinah dengan membawa barang dagangan. Banyak kaum hawa Madinah yang mengintip, atau bahkan keluar rumah untuk sekadar melihatnya.
KeempatSuara Loceng.

Bunyi suara loceng tersebut seringkali membuat Nabi saw merasa berat. Jika wahyu turun kepada Nabi saw dalam bentuk suara loceng. Nabi saw merasakan adanya sesuatu yang sangat berat. Keringat beliau mengucur deras dari kening beliau. Meski udara dalam keadaan dingin. Apabila Nabi saw sedang naik tunggangan beliau,iaitu unta, lalu unta tersebut terus bersimpuh. Malah sahabat Zaid bin Tsabit r.hu pernah berdampingan dengan Nabi saw semasa Nabi saw menerima wahyu. Maka, kaki sahabat Zaid yang tertindihi kaki dia rasakan mau hancur. Karena beratnya penderitaan Nabi saw, jika wahyu diturunkan ke dalam bentuk suara loceng.
Kelima. Malaikat Berwujud Asli.
Nabi saw pernah melihat malaikat Jibril as dalam bentuk aslinya. Menyampaikan wahyu Allah ta’ala. Seperti saat diufuk depan Gua Hira dan ketika di Sidratul Muntaha. Malaikat Jibril as langsung mengajarkan kepada Nabi saw mengenai wahyu yang diembannya.

KeenamMelalui Isra` dan Mi’raj.

Wahyu langsung disampaikan oleh Allah ta’ala kepada Nabi saw. iaitu, saat Nabi saw diperintahkan menunaikan isra` dan mi’raj. Tidak melalui mimpi. Tidak melalui perantara. Benar-benar dijumpai Nabi saw dengan mata kepada beliau saw. Namun bagimanapun Nabi saw belum pernah selama hidupnya berjumpa langsung dengan-Nya.
KetujuhPerintah daripada Allah S.W.T kepada Nabi Muhammad s.a.w

Memang mirip dengan cara yang ke-6. Ini terjadi tidak dalam keadaan tertidur. Melainkan dalam keadaan terjaga. Tempatnya adalah bumi. Ini yang membedakan penerimaan wahyu Allah ta’ala kepada Nabi saw, selain ada yang diterima di Sidratul Muntaha ada yang diterima langsung di bumi.


PERINGKAT PENURUNAN WAHYU

•Dari Allah ke Luh Mahfuz yg diturunkan sekaligus

•Dari Luh Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia juga sekaligus pada malam Lailatul Qadar

•Dari Baitul Izzah kepada Rasulullah beransur-ansur selama 23 tahun melalui malaikat jibril.


KEISTIMEWAAN WAHYU AL-QURAN:


Mengandungi pelbagai ilmu pengetahuan kepada semua manusia dan merupakan rahmat kepada orang yang beriman sebagai pegangan hidup.seterusnya, tidak dapat ditandingi oleh mana-mana kitab lain dan terjamin daripada sebarang perubahan atau pemalsuan sehingga ke hari kiamat.selain itu,menjawab segala permasalahan manusia.



CARA BERSYUKUR DENGAN WAHYU:


Mengamalkan segala ajaran wahyu dalam kehidupan dan meninggalkan segala larangan wahyu.selain itu,mendalami dan mengkaji kebenaran wahyu dan menjaga kesucian wahyu.

KEPERLUAN WAHYU KEPADA MANUSIA:

Untuk membetulkan akidah manusia dan membawa manusia ke jalan yang benar dan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.seterusnya, membetulkan ajaran agama yang telah diselewengkan dan menerangkan cara-cara melaksanakan ibadat.selanjutnya, mendidik akhlak manusia. Selain itu,panduan kepada manusia dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan mendorong akal manusia membina tamadun.



SEBAB WAHYU TELAH TERHENTI PENURUNAN WAHYU NYA:



Rasulullah SAW adalah adalah rasul terakhir dan Al-quran telah lengkap dan sempurna. Selain itu, ajaran al-quran adalah sesuai pada setiap waktu dan zaman.
Untuk melahirkan generasi muda yang progresif dan dinamik yang berpotensi  menggerakkan jentera  Islam menuju kejayaan, mereka perlu melalui proses tarbiyyah yang cemerlang. Tarbiyyah yang mampu menumbuhkan syajarah taiyyibah (pepohon yang terbaik). Pepohon yang melahirkan seruan terbaik dan membawa mesej terbaik. “Kalimah terbaik bagaikan pepohon terbaik, tunjangnya teguh dan cabangnya menjulang di lagit. Ia dikunjungi setiap masa oleh mereka yang mahu menikmati kelazatan buahnya dengan izin Tuhannya.”


WAHYU SEBAGAI SUMBER ILMU YANG AZALI:

MAKSUD AZALI: Azali merujuk kepada ilmu Allah SWT yang hakiki, tiada permulaan dan kesudahan, kekal, mutlak dan tidak terbatas kepada sesuatu tempat dan ruang. oleh itu wahyu, yakinlah ilmu atau Kalamullah yang diturunkan kepada Rasullulah adalah sumber ilmu yang azali.

PERBUATAN YANG BERASASKAN WAHYU:

Perbuatan tersebut tidak memihak kepada golongan tertentu dan perbuatan tersebut adalah menyeluruh dan adil kepada semua pihak. Selain itu, perbuatannya konsisten dan tidak berubah.“Diceritakan bahwa di zaman Nabi SAW, seorang wanita dari Bani Makhzum dituduh mencuri. Ketika terbukti bahwa ia telah melakukan pencurian, Rasulullah SAW memerintahkan agar ia segera dihukum potong tangan. Orang-orang Bani Makhzum terkejut mendengar berita memalukan yang akan menimpa salah seorang wanita keturunan terhormat mereka karena pasti akan dipotong tangannya. Lalu mereka menghubungi sahabat Utsamah ibnu Zaid yang menjadi kesayangan Nabi, agar ia mahu memintakan grasi dari Rasulullah terhadap wanita kabilahnya. Kemudian Utsamah memohon grasi untuk wanita tersebut, dan ternyata jawaban beliau : “Apakah kamu meminta grasi terhadap salah satu hukuman had Allah?”. Kemudian Nabi memanggil semua kaum muslimin lalu beliau berpidato : “Wahai umat manusia, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah hancur, karena mereka menerapkan hukuman had terhadap orang yang lemah, sedangkan yang mulia, mereka biarkan saja. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, seandainya Fathimah (anak Nabi) mencuri, maka pasti akan kupotong tangannya”( Hadits riwayat Bukhari).  Ini menyatakan bahawa walaupun anak Rasullulah sendiri tidak terlepas dari hukuman andai membuat salah.


SEBAB AKAL MANUSIA MEMERLUKAN WAHYU:


         Akal manusia sentiasa terdedah kepada kesilapan dalam membuat keputusan dan kemanpuan akal adalah terhad dan hanya mampu memikirkan perkara zahir sahaja. selain itu,kebenaran akal adalah bersifat sementara dan akal manusia mudah dipengaruhi oleh nafsu dan persekitaran. para pemikir dan perancang pendidikan, mestilah merancang dan merangka serta mencari jalan-jalan dan kaedah paling berkesan untuk menggagalkan peperangan pemikiran yang dilancarkan oleh penjajah untuk menakluki pemikiran umat supaya tunduk kepada mereka.Penjajahan fikiran lebih berbahaya daripada penaklukan negara.

         Ini ialah kerana penaklukan pemikiran itu tidak berakhir dengan pengunduran penjajah daripada sesuatu negara. Meskipun kini, banyak negara Islam yang dijajah telah merdeka, namun mentaliti anak tanah jajahan dan kesan-kesan peperangan fikiran masih lagi kekal dianuti oleh sebahagian besar masyarakat Islam yang terjajah itu. Kesan peperangan pemikiran ini menjadi penghalang besar untuk masyarakat Islam membina falsafah, sistem dan kandungan pendidikan mengikut acuan mereka sendiri.






KESAN DARIPADA PIMPINAN WAHYU KEPADA MANUSIA:




        Menyelamatkan dan menjauhkan manuisa daripada kesesatan dan azab api neraka.Seterusnya, manusia menyembah Allah dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan laranganNya serta manusia memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Selain itu,manusia dapat membezakan antara perkara yang halal dengan yang haram dalam membuat sesuatu tindakan.

         Dengan ini tamadun manusia akan berkembang pesat dan maju dari segi rohani, sosial dan teknologi. Antara contoh yang boleh disimpulkan disini ialah keunggulan dan kekuasaan kerajaan Uthmaniah yang menguasai 2 per 3 dunia. mengusai ilmu berdasarkan wahyu dan ilmu yang dituntut











PERSOALAN YANG TIDAK  MAMPU DIFIKIRKAN OLEH AKAL TANPA BIMBINGAN WAHYU:



Memikirkan hakikat ketuhanan yang sebenar dan memikirkan cara-cara beribadat yang sebenar.seterusnya,memikirkan perkara-perkara ghaib .Contohnya malaikat , jin , dan sebagainya .Selain itu, memikirkan perkara-perkara Samiyyat seperti azab kubur, syurga dan neraka dan memikirkan nilai-nilai dan akhlak murni yang sebenar.Adapon sains boleh mengkaji ciptaan dan proses pembentukan manusia, tetapi ia hanya dapat disahkan pada abad ke 19. didalam AL-quran the diceritakan secara teperinci akan proses tersebut. Malah, sehingga kini manusia masih belum dapat pastikan dari mana ruh manusia di masukan. ruh merupakan keajaiban yang datang dari Allah, suatu perkara yang ghaib.
Lampiran


   

 








Setelah menjalankan kerja ini,kami dapat memahami dengan lebih mendalam tentang peranan wahyu dalam kehidupan manusia pada jenerasi  kini. Wahyu tidak serta merta kehilangan fungsi. Ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak lazim,kita masih memerlukan ”pertimbangan wahyu”. 

 Al-Quran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang sains dan teknologi. Galakan al-Quran untuk mengkaji dan merenungi penciptaan alam telah menjadi titik utama untuk mendorong para saintis Islam melakukan kajian.

 Justeru, kita sebagai generasi muda Islam yang bakal menerajui bidang-bidang profesional ini mestilah bertindak bijak dengan mengamalkan segala ajaran al-Quran danmengkaji penciptaan alam semesta agar dapat bertemu dengan hikmahnya serta meningkatkan ketaatan kepadanya.
                            
                              
Wallahu A’lam.







RUJUKAN



   

*   Buku rujukan Sains Teknologi Dan Kejuruteraan dalam Islam (DUA 2012)

*   "Membumikan" Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat







Al – Qur’an Al – Karim dan terjemahannya
*  
Che Haslina Binti Abdullah , Buku Teks CTU 101 “Prinsip-prinsip Asas Islam” , Bab 2 ‘Aqidah Teras Pembangunan Muslim.  
*   Ustaz Ishak Din dan Prof. Dato’ Dr. Harun Din , 1995 , Permasalahan Aqidah Tauhid , Kuala Lumpur , Darul Nukman.

No comments:

Post a Comment